Taare Zameen
Oleh: Nur Lailatul Badriah
Film ini mengisahkan seorang anak laki-laki yang hidup bersama
ayah, ibu dan kakaknya. Namanya Ishaan. Ishaan adalah siswa yang masih duduk
dibangku kelas 3 SD yang di anggap remeh oleh teman-temannya karena dia dikenal
sebagai anak yang bandel. Ishhan tidak bisa membaca dan menulis. Tetapi ishaan
selalu memiliki imajiansi yang sangat luar biasa. Ishhan juga sering bolos dari
sekolahnya sehinnga membuat gurunya kesal padanya. Hingga suatu hari ishaan
ketauan bolos dan membuat surat izin sakit palsu oleh ayahnya dan kemudian
ayahnya marah sekali dan beniat mengirim ishaan kesekolah asrama.
Dan pada akhirnya ishaan pergi kesekolah asrama yang disiplin dan
tegas, guru-gurunya pun sangat tegas. Dan disekolahnya yang abru ishhan tetap
mendapatkan nilain yang jelek dalam semua mata pelajaran yang membuatnya patah
semangat dan murung. Dia juga sedih karena jauh dari keluarganyya dan kangen
dengan kakaknya. Sampai akhirnya datang seorang guru yang sabar mengahdapi
sikap anak-anak- yang nakal guru itu juga sangat menyayangi anak-anak. Yang
kemudian guru itulah yang membimbing ishaan samapi ishaan bisa membaca dan
menulis dengan baik dan benar.
Hingga suatu hari guru tersebut mengadakan lomba melukis yang
diikuti oleh semua murid dan guru. Semua guru dan muris melukiskan
imajinasinya, hingga perlombban selesai
dan juri mengumumkan siapa yang lukisannya paling bagus dan juara 1 dan yang
mendapatkan juara 1 adalah ishaan semua murid memberikan tepuk tangan kepada
ishaan. Dan guru-gurupun bangga padanya. Kemudia ishhan diberikan piala oleh
sang juri. Sampai pengambilan raport tiba orang tua ishhan datang kesekolahnya
utnuk mengambil raport dan ternya nilai ishaan membaik dan sampul dari raport
siswa siswi disekolah itu adalah lukian ishhan, orang tua ishhaan bangga
terhadap ishaan dan berterimakasih pada guru yang telah berhasil mengajarkan
ishaan menjadi bisa membaca dan menulis.
Pada film ini dapat disimpulkan bahawa kecerdasan atau kipintaran
sseorang itu tidak bisa di ukur dan jangan memandang seseorang dari sebelah
mata saja, karena pasti setiap orang emilki keukrangan dan kelebihan
masing-masing. Tidak ada manusia yang sempurna dan bakat setiap orang tidaklah
sam tentunya berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar